Jinayah.uinsu.ac.id, 19 Agustus 2021 – Sebuah diskusi ilmiah dengan tema “Analisis Operasional Pembangkit Listrik Tenaga Udara (PLTU) Batubara di Indonesia, Mengungkap Dampak FABA Pada Anak dan Perempuan yang Tinggal di Wilayah PLTU Batubara Pangkalan Susu” telah dilaksanakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Jinayah. Kegiatan ini menghadirkan Sumiati Surbakti dan Bandon Andinayu sebagai pemateri utama.
Dalam diskusi yang berlangsung pada hari Kamis, 19 Agustus 2021, kedua pemateri memaparkan hasil analisis mereka tentang dampak limbah abu batubara (FABA) dari operasional PLTU terhadap kesehatan anak dan perempuan di wilayah Pangkalan Susu. Penelitian ini penting mengingat peningkatan kasus kesehatan yang tercatat di wilayah tersebut.
“Kami menemukan bahwa ada korelasi antara limbah FABA dan berbagai masalah kesehatan yang dialami oleh anak-anak dan perempuan yang tinggal di dekat area PLTU,” ujar Sumiati Surbakti. “Ini termasuk penyakit kulit seperti gatal-gatal dan masalah pernapasan,” tambah Bandon Andinayu.
Peserta diskusi, yang terdiri dari mahasiswa, akademisi, dan aktivis lingkungan, menyampaikan berbagai pertanyaan dan diskusi interaktif mengenai temuan tersebut. Mereka juga mendiskusikan langkah-langkah yang bisa diambil untuk mengurangi dampak negatif dari operasional PLTU.
Acara ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan mendorong tindakan konkret untuk melindungi kesehatan masyarakat, khususnya anak-anak dan perempuan, dari dampak negatif pembangkit listrik tenaga batubara.